tiap manusia berkewajiban berbakti kepada orang tuanya, paling utama kepada ibunya yang telah memiliki, melahirkan dan mengasuh anaknya.
bapak yang telah memadai kebutuhannya pula bagaikan kepala keluarga yang mempunyai tanggung jawab dunia samapi akhirat.
pengorbanan keduanya tidak hendak sanggup dibayar oleh modul sebesar whatever, segunung emas sekalipun tidak hendak cukup buat membalas kebaikannya.
apabila kedua orang tuanya telah meninggal, gimana triknya seseorang anak membalas kebaikan mereka?
imam al – baihaqi dalam kitab makrifat sunan wa al – atsar melansir suatu hadis:
عَنِ أَبِي أُسَيْدٍ السَّاعِدِيِّ ، أن رجلا ، من بني ساعدة قال : يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَبَوَايَ قَدْ هَلَكَا، فَهَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّهِمَا شَيْءٌ؟ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” نَعَمْ، أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وَصِلَةُ رَحِمِهِمَا الَّتِي لَا رَحِمَ لَكَ إِلَّا مِنْ قِبَلِهِمَا. رَوَاهُ اَلْبَيْهَقِيُّ
diriwayatkan dari abi usaid as – sa’idy kalau seorang dari bani sa’idah mengatakan: “wahai rasulullah, sesungguh kedua orang tua aku telah meninggal, apakah masih terdapat kewajiban yang wajib aku tunaikan sehabis mereka wafat? lalu nabi menanggapi: ”iya, terdapat 4 perihal. kesatu, menyalati keduanya. kedua, memintakan ampunan buat mereka. ketiga, melakukan janji ataupun tugas mereka sehabis meninggal. keempat, memuliakan sahabat sejawatnya dan senantiasa menjalakan tali silaturrahmi ataupun menjalakan ikatan baik kepada mereka. ” (hr. al – baihaqi)
bagi syeh muhammad ali al – bakri dalam kitab dalil al – falihin lituruq riyadis shalihin yang melansir komentar imam al – a’quli yang menarangkan kalau hadis di atas bagaikan dalil hendak berartinya menjalakan silaturrahmi kepada sahabat sejawat orang tua yang telah wafat.
karna ini tercantum wujud ketaatan yang wajib dilindungi dan juga dilanjutkan oleh anak – anaknya.
dari uraian hadis di atas mampu dimengerti kalau seseorang anak wajib berbuat kebaikan orang tuanya walaupun sudah wafat.

ini mengisyaratkan kalau ketaatan anak kepada orang tuanya tidak terbatas di dunia aja.
tetapi di alam kubur juga anak wajib senantiasa mendoakan mereka bagaikan fakta bakti si anak atas limpahan kasih sayang mereka, pula wajib melindungi ikatan persaudaraan yang baik.
apabila itu seluruh telah dicoba hingga seseorang anak hendak memperoleh keberkahan usia dan juga rezeki dan tercatat anak yang berbakti kepada orang tua.
( sumber: islami. co )
bapak yang telah memadai kebutuhannya pula bagaikan kepala keluarga yang mempunyai tanggung jawab dunia samapi akhirat.
pengorbanan keduanya tidak hendak sanggup dibayar oleh modul sebesar whatever, segunung emas sekalipun tidak hendak cukup buat membalas kebaikannya.
apabila kedua orang tuanya telah meninggal, gimana triknya seseorang anak membalas kebaikan mereka?
imam al – baihaqi dalam kitab makrifat sunan wa al – atsar melansir suatu hadis:
عَنِ أَبِي أُسَيْدٍ السَّاعِدِيِّ ، أن رجلا ، من بني ساعدة قال : يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَبَوَايَ قَدْ هَلَكَا، فَهَلْ بَقِيَ عَلَيَّ مِنْ بِرِّهِمَا شَيْءٌ؟ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” نَعَمْ، أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ: الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا، وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وَصِلَةُ رَحِمِهِمَا الَّتِي لَا رَحِمَ لَكَ إِلَّا مِنْ قِبَلِهِمَا. رَوَاهُ اَلْبَيْهَقِيُّ
diriwayatkan dari abi usaid as – sa’idy kalau seorang dari bani sa’idah mengatakan: “wahai rasulullah, sesungguh kedua orang tua aku telah meninggal, apakah masih terdapat kewajiban yang wajib aku tunaikan sehabis mereka wafat? lalu nabi menanggapi: ”iya, terdapat 4 perihal. kesatu, menyalati keduanya. kedua, memintakan ampunan buat mereka. ketiga, melakukan janji ataupun tugas mereka sehabis meninggal. keempat, memuliakan sahabat sejawatnya dan senantiasa menjalakan tali silaturrahmi ataupun menjalakan ikatan baik kepada mereka. ” (hr. al – baihaqi)
bagi syeh muhammad ali al – bakri dalam kitab dalil al – falihin lituruq riyadis shalihin yang melansir komentar imam al – a’quli yang menarangkan kalau hadis di atas bagaikan dalil hendak berartinya menjalakan silaturrahmi kepada sahabat sejawat orang tua yang telah wafat.
karna ini tercantum wujud ketaatan yang wajib dilindungi dan juga dilanjutkan oleh anak – anaknya.
dari uraian hadis di atas mampu dimengerti kalau seseorang anak wajib berbuat kebaikan orang tuanya walaupun sudah wafat.
ini mengisyaratkan kalau ketaatan anak kepada orang tuanya tidak terbatas di dunia aja.
tetapi di alam kubur juga anak wajib senantiasa mendoakan mereka bagaikan fakta bakti si anak atas limpahan kasih sayang mereka, pula wajib melindungi ikatan persaudaraan yang baik.
apabila itu seluruh telah dicoba hingga seseorang anak hendak memperoleh keberkahan usia dan juga rezeki dan tercatat anak yang berbakti kepada orang tua.
( sumber: islami. co )
Comments
Post a Comment